Pada tugas ilmu sosial dasar kali ini saya akan membahas tentang masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dalam format makalah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kehidupan di
desa sangatlah berbeda dengan kehidupan di kota. Karena di desa masyarakatnya
yang paguyuban dan kehidupannya juga masih sangat sederhana serta belum
mengenal teknologi modern. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya
individual dan telah mengikuti perubahan zaman dengan mengetahui adanya
teknologi yang canggih.
Kebanyakan
masyarakat perkotaan itu berasal dari desa, karena di desa tidak banyak memiliki
lowongan pekerjaan. Sehingga masyarakat desa banyak yang melakukan urbanisasi.
Tujuan masyarakat pedesaan dan perkotaan itu sama, sama-sama mencari mata
pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Hanya saja cara mencari
nafkahnya yang berbeda, orang-orang pedesaan mencari mata pencahariaanya dengan
bertani di sawah ataupun mempunyai tambang ikan. Sedangkan orang-orang
perkotaan, mereka mencari mata pencahariaannya untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dengan cara bekerja di perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik yang
ada di perkotaan serta cara kerjanya pun telah menggunakan tenaga mesin yang
canggih.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian masyarakat ?
2. Apa saja
syarat – syarat menjadi masyarakat ?
3. Apa
pengertian masyarakat perkotaan ?
4. Apa saja
ciri – ciri tipe masyarakat ?
5. Apa
perbedaan antara desa dan kota ?
6. Apa saja
lima unsur lingkungan perkotaan ?
7. Apa saja
fungsi eksternal kota ?
8. Apa
pengertian pedesaan ?
9. Apa ciri
– ciri desa?
10. Apa ciri
– ciri masyarakat pedesaan ?
11. Apa saja
macam – macam pekerjaan gotong royong ?
12. Apa
sifat dan hakikat masyarakat desa ?
13. Apa saja
sistem budaya petani indonesia ?
14. Apa saja
unsur – unsur desa ?
15. Apa saja
fungsi desa ?
16. Apa
perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian masyarakat
2. Untuk
mengetahui syarat – syarat menjadi masyarakat
3. Untuk
mengetahui pengertian masyarakat perkotaan
4. Untuk
mengetahui ciri – ciri tipe masyarakat
5. Untuk
mengetahui perbedaan antara desa dan kota
6. Untuk
mengetahui lima unsur lingkungan perkotaan
7. Untuk
mengetahui fungsi eksternal kota
8. Untuk
mengetahui pengertian pedesaan
9. Untuk
menegtahui ciri – ciri desa
10. Untuk
mengetahui ciri – ciri masyarakat pedesaan
11. Untuk mengetahui
macam – macam pekerjaan gotong royong
12. Untuk
mengetahui sifat dan hakikat masyarakat desa
13. Untuk
mengetahui sistem budaya petani indonesia
14. Untuk
mengetahui unsur – unsur desa
15. Untuk
mengetahui fungsi desa
16. Untuk
mengetahui perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
MASYARAKAT PERKOTAAN ASPEK – ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
1.1
Masyarakat
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Pengertian
Menurut Para ahli sebagi berikut :
1. R.Linton
:
Masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,
sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya
dalam kesatuan sosial
2.
MJ.Herkovits :
Masyarakat
adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup
tertentu.
3.
J.L.Gilian :
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap
dan perasaan persatuan yang sama.
1.2 Syarat
Menjadi Masyarakat
Masyarakat
harus mempunyai syarat-syarat berikut :
1. Harus ada
pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan
binatang.
2. Telah
bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.
3. Adanya
aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk
menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
1.3
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
1.4 Ciri –
Ciri Tipe Masyarakat Perkotaan
Ada beberapa
ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
1. Kehidupan
keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang
kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2. Orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada
orang lain (Individualisme).
3. Pembagian
kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5. Jalan
kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi
warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
6.
Perubahan-perubahan tampak nyata
dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar.
1.5
Perbedaan Antara Desa dan Kota
1. Jumlah
dan kepadatan penduduk
2.
Lingkungan hidup
3. Mata
pencaharian
4. Corak
kehidupan sosial
5.
Stratifikasi sosial
6. Mobilitas
sosial
7. Pola
interaksi sosial
8.
Solidaritas sosial
9. Kedudukan
dalam hierarki administrasi nasional
2. HUBUNGAN
DESA DAN KOTA
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan
yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan
pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber
tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh
bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan
raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja
musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan
di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka
merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Secara
teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara,
seperti:
(i) Ekspansi
kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah
atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan
besaran dan kecepatan yang beraneka ragam.
(ii) Invasi
kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru
sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau
hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan.
(iii)
Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa.
Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi
(iv)
ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat
kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya
diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah
terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan
pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
3. ASPEK
POSITIF DAN NEGATIF MASYARAKAT PEDESAAN
3.1 Aspek
Positif dan Negatif
Aspek
positif:
1. Adanya
peran saling melengkapi antara desa dan kota
2. Kota dan
desa adalah saling membutuhkan
3. Kemajuan
desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya
Aspek
negatif:
1. Desa biasanya lebih direndahkan dari kota
2. Masyarakat kota biasanya tidak bisa
menghargai adat yang ada di desa
3.
Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan
perpecahan.
3.2 Lima
Unsur Lingkungan Perkotaan
Perkembangan
kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan
dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang
memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota
sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum
dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur
yang meliputi :
1. Wisma :
Unsur ini
merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung
terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial
dalam keluarga. Unsur wisma ini :
- dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk
yang sesuai dengan
pertambahan kebutuhan penduduk untu masa
mendatang
- memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang
telah ada agar dapat
mencapai standar mutu kehidpan yang layak,
dan memberikan nilai-nilai
lingkungan yang aman dan menyenangkan
2. Karya :
Unsur ini
merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini
merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3. Marga :
Unsur ini
merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara
suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu
dengan kota lain atau daerah lainnya.
4. Suaka :
Unsur ini
merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan
fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
5. Penyempurna
:
Unsur ini
merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat
tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan,
fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Untuk itu ,
maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat menangani
berbagai masalah yang timbul di kota .
Untuk itu maka pengetahuan tentang
administrasi kota dan perencanaan kota
harus dimilikinya .
b)
Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus
dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat
ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan
menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus
ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para
pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah
kabupaten dan sekitarnya.
3.3 Fungsi
Eksternal Kota
Fungsi
eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm
kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik
secara regional maupun nasional.
Fungsi
eksternal kota:
· Pusat
kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
· Pusat dan
orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
· Pusat dan
wadah kegiatan ekonomi ekspor :
Ø Produksi
barang dan jasa
Ø Terminal
dan distribusi barang dan jasa.
· Simpul
komunikasi regional/global
· Satuan
fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.
4.
MASYARAKAT PEDESAAN
4.1 Pedesaan
Yang
dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan “Desa” adalah
suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
tersendiri.
Menurut
Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi,
politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan
dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Sedang
menurut Paul H. Landis desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan
ciri ciri sebagai berikut :
a) mempunyai
pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada
pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara
berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan
alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
4.2 Ciri –
Ciri Desa
1. Menurut
Lowrrey Nelson (ada 16 ciri) :
a. Mata
pencaharian : agraris homogen
b. Ruang
kerja : terbuka, terletak disawah, ladang, dsb
c. Musim/
cuaca : sangat penting untuk tentukan masa tanam/panen
d. Keahlian/
ketrampilan : umum dan merata untuk setiap orang
e. Kesaatuan
kerja keluarga : sangat umum
f. Jarak
rumah dengan tempat kerja : berdekatan
g. Kepadatan
penduduk : rendah / sedikit
h. Besarnya
kelompok : sedikit / kecil
i. Kontak
sosial : sedikit / pribadi
j. Rumah :
tradisional / pribadi
k. Lembaga /
institusi : kecil / sederhana
l. Kontrol
sosial : adaptasi istiadat, kebiasaan
m. Sifat
dari kelompok : bergerak dari kegiatan primer
n. Mobilitas
penduduk : rendah
o. Status
sosial : stabil
p.
Stratifikasi sosial : sedikit
2. Menurut
Soerjono Soekanto :
a. Kehidupan
masyarakat sangat erat dengan alam
b. Kehidupan
petani sangat bergantung pada musim
c. Desa
merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja
d. Struktur
perekonomian bersifat agraris
e. Hubungan
antar anggota masyarakat desa berdasar ikatan kekeluargaan
f. Perkembangan
social relatif lambat
g. Kontrol
social ditentukan oleh moral dan hukum informal
h. Norma
agama dan adat masih kuat .
3. Ciri-ciri
desa di Indonesia
a.
Masyarakatnya sangat dekat dengan alam
b. Kehidupan
petani sangat bergantung dengan musim
c. Merupakan
kesatuan social dan kesatuan kerja
d. Jumlah
penduduk relative kecil dan wilayah relatif luas
e. Struktur
ekonomi masyarakat dominant agraris
f. Ikatan
kekeluargaan erat
g. Sosial
control ditentukan oleh nilai moral dan hukum internal/ hk. Adapt
h. Proses
social berjalan lambat
i. Penduduk
berpendidikan rendah
4. Menurut
Dirjen Bangdes(Pembangunan Desa)
a.
Perbandingan lahan dengan manusia(man-land ratio) cukup besar artinya lahan
dipedesaan relatif luas dari pada jumlah penduduk, sehingga kepadaatan
penduduknya masih rendah.
b. Lapangan
kerja yang dominant agraris
c. Hubungan
warga desa akrab
d. Tradisi
lama masih berlaku.
4.3 Ciri –
Ciri Masyarakat Pedesaan
Ciri-ciri
Masyarakat Desa:
· Kehidupan
keagamaan di kota berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
· Orang kota
pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang
lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
· Pembagian
kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas
yang nyata.
·
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa.
· Interaksi
yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor
pribadi.
· Pembagian waktu
yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
·
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.
4.4 Macam –
Macam Pekerjaan Gotong Royong
1. bertani
2. membangun
rumah dan tempat peribadatan
3. berkebun
4.
acara-acara kebudayaan
4.5 Sifat
dan Hakikat Masyarakat Desa
Masyarakat
pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan
kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku,
tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat
pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada
hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai
petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya
hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga
yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu. Sistem budaya petani
Indonesia biasanya bersifat bagi hasil antara pemilik lahan dan penggarap, tapi
banyak juga para petani berbagi lahan atau wilayah yang dimiliki bersama dalam
satu aliran pengairan, tapi system bagi hasil adalah sistem paling banyak
dianut petani Indonesia.
4.6 Sistem
Budaya Petani Indonesia
Sistem nilai
budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut :
Petani
Indonesia terutama di Jawa menganggap kehidupan adalah hal yang buruk dan
kesengsaraan sehingga mereka berlaku prihatin dan berusaha dan ikhtiar. Mereka
beranggapan bahwa orang bekerja untuk hidup dan kadang-kadang mencapai
kedudukan. Mereka beorientasi pada masa sekarang, kurang mempedulikan masa
depan. Mereka menanggap alam tidak menakutkan, bila ada bencana hanya merupakan
sesuatu yang wajib diterima. Mereka cukup menyesuaikan diri dengan alam dan kurang
usaha untuk menguasainya. Untuk menghadapi alam mereka cukup dengan
bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup pada hakikatnya tergantung
pada sesama.
4.7 Unsur –
Unsur Desa
1. Daerah,
dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.
2. Penduduk,
adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,
persebaran, dan mata pencaharian penduduk
desa setempat
3.Tata
Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan
antar warga desa.
Ketiga unsur
ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan
merupakan satu kesatuan.
4.8 Fungsi
Desa
Fungsi desa
adalah sebagai berikut:
· Desa
sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)
· Desa
merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan
· Desa
merupakan mitra bagi pembangunan kota
· Desa
sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik
Indonesia
5. PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Pada mulanya
masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya
masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan
melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil
sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
Karakteristik
umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam
hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada
kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan
kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah
tidak berlaku.
Berikut ini
ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya
mereka yang bersifat umum.
· Sederhana
· Mudah
curiga
· Menjunjung
tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
· Mempunyai
sifat kekeluargaan
· Lugas atau
berbicara apa adanya
· Tertutup
dalam hal keuangan mereka
· Perasaan
tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
· Menghargai
orang lain
· Demokratis
dan religius
· Jika
berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan
cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap
kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah
sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda
dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih
mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu.
Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.
Ada beberapa
ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan
kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid,
gereja, dan lainnya.
2. Orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada
orang lain.
3. Di
kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan
politik dan agama
dan sebagainya.
4. Jalan pikiran rasional yang dianut oleh
masyarkat perkotaan.
5. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih
didasarkan pada faktor kepentingan pribadi
daripada kepentingan umum.
Hal
tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan
pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke
pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan
pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk
kesejahteraan mereka.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Masyarakat
pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai
hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada
dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong.
Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau
di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman
modern.
Sedangkan
masyarakat perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal
di dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan
sebagainya. Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan
tekhnologi yang canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan
lain-lain.
B. SARAN
· Masyarakat
pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih
alamiyah, oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap
terjaga sebab lingkungan yang masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain
itu, masyarakat desa juga memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya
penduduk desa selalu menjaga kerukunan bersama.
· Masyarakat
kota yang modern dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih, alangkah baiknya
jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan.
Seperti penyalah gunaan pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian
yang tidak diinginkan.